Selasa, 16 Februari 2016

[Fanfiction] ~ Amnesia Chapter 3


Title : Amnesia ~ Chapter 3
Cast : - Oh Sehun
- Kim Da Eun
- Kim Dae Han
- All member EXO
- Luhan
Author : sesehuhun

Setelah otak mentok akhirnya bisa ngelanjutin juga. ^^ ~

====================================================

Amnesia - Chapter 3

~ Sehun Hilang ~

   @Mercure Hotel

   Ini sudah pagi, tampak semua member masih mencemaskan keberadaan magnae EXO. Diantara semuanya, Suho lah yang paling merasa bersalah karena dia telah membiarkan Sehun keluar seorang diri.

"Harusnya aku tidak mengizinkannya pergi sendiri. Ini salahku, aku memang leader payah!!!" Suho sangat menyayangi Sehun, sehingga ia pun menyalahkan dirinya sendiri atas hilangnya Sehun.

"Tenanglah hyung, ini bukan salahmu. Itu salahnya yang keluar tanpa pamitan pada kita" Lay berusaha menenangkan sang leader.

"Nomornya tidak aktif. Aku yakin handphonenya mati" ucap D.O

D.O sudah berkali-kali menghubungi Sehun, namun tetap saja tidak ada hasil. Tidak hanya Suho yang frustasi berat, D.O pun merasakannya. D.O langsung melemparkan handphonenya ke sofa.

"Jika handphone nya mati, kenapa dia tidak menguburnya saja?"

"Ini bukan saatnya untuk bercanda Park Chanyeol!!" Baekhyun merasa jengkel karena Chanyeol bercanda di saat yang tidak tepat.

"Kalau begini apa yang akan kita katakan pada para fans? Apa kita akan bilang jika Sehun hilang di Beijing?" Tanya Xiumin

"Kita rahasiakan ini, mau tidak mau kita tampil tanpa Sehun." sahut Suho. Dia sudah memikirkan ini matang-matang dan memilih untuk merahasiakan kehilangannya Sehun. Yah setidaknya untuk sementara waktu."

"Hmm baiklah." Semua member setuju untuk merahasiakan ini untuk sementara waktu. Dan untuk urusan hilangnya Sehun, mereka lebih mempercayakannya pada polisi.

                         ****

"Makanmu banyak ya"

Da Eun tidak henti-hentinya menatap takjub Sehun, walaupun lupa ingatan tapi setidaknya dia tidak lupa caranya menghabiskan makanan. Sementara itu Daehan merasa senang jika Sehun menyukai masakannya.

"Bagaimana? apa makanannya enak?" tanya Daehan

"Ini enak sekali"

Sehun merasa kekenyangan, perutnya tidak bisa lagi menampung makanan padahal dia masih ingin mencicipi makanan china buatan Daehan.

"Hey tuan pelupa, apa kau mau mandi? atau mau aku mandikan?" tiba-tiba saja Da Eun menanyakan hal bodoh pada Sehun. Bahkan dia tidak sadar mengapa ia bisa menawarkan akan memandikan pria itu.

"Da Eun~ya !! kenapa pertanyaan mu bodoh sekali. Mana ada seorang gadis yang begitu saja mau memandikan pria yang bukan suaminya."

"Maaf kak. Aku pikir dia tidak mengingat caranya mandi"

"Iya aku mau." Sahut Sehun di sela-sela perselisihan kedua kakak beradik itu. Da Eun dan Daehan langsung menoleh ke arah Sehun, mereka begitu shock.

"Tapi aku mau mandi sendiri" lanjutnya.

"Uh syukurlah" Kali ini Daehan bisa bernapas lega karena Sehun tidak menerima tawaran di mandikan oleh adiknya.

                              ****

     Selesai mandi, Sehun dipinjaman baju milik Daehan karena baju yang dipakainya kemarin kotor. Daehan pun menyuruh adiknya untuk mengajak Sehun berkeliling "siapa tahu Sehun akan mengingat sesuatu." pikirnya

"Ayo tuan pelupa, aku akan mengajakmu berkeliling" ucap Da Eun bersemangat.

"Tu..tunggu!! aku rasa dia harus pakai masker  dan pakaian serba hitam tertutup"

Daehan baru ingat, walaupun Sehun tidak mengingat apapun tapi jika dia pergi keluar akan banyak orang yang mengenalinya. Jadi Daehan berusaha menyembunyikan identitas Sehun.

"Kenapa? apa kakak mau dia disebut teroris oleh orang-orang?"

"Ada apa ini?" tanya Sehun yang heran melihat kakak beradik ini.

"Lihat dia lebih tampan dengan pakaian santai seperti ini. Kau menyukai ini kan tuan pelupa?"

Daeun menunjukkan jika Sehun lebih cocok dengan pakaian seperti ini. Dan Sehun juga menyukai baju lengan panjang merahnya. Akhirnya Daehan memilih untuk mengalah dari pada berdebat dengan adiknya.

                                 ****
      
           Daeun hanya mengajak Sehun berkeliling di sekitaran kedai kakaknya berdiri. Melewati jalanan kota dimana banyak orang yang berlalu lalang di sana. Namun setiap kali Da Eun lewat bersama Sehun banyak orang yang menatapnya, hal ini tentu membuatnya tidak nyaman.

"Kenapa semua orang menatap kita seperti itu?"

"Eu..benarkah?" Sehun mulai sadar setelah Da Eun memberitahunya, memang benar banyak orang memperhatikan mereka.

"Kyaaa!!! itu Sehun EXO!!!" seorang gadis berteriak seraya menunjuk ke arah Sehun.

Tentu saja hal ini membuat pejalan kaki tertuju perhatiannya pada sosok yang bersama Da Eun saat ini. Beberapa dari mereka langsung mengambil foto Sehun sedang bersama seorang gadis 'Da Eun'. Ya....ini lah yang dikhawatirkan oleh Daehan jika Sehun pergi tanpa menutupi identitasnya, dimana pun itu, sosoknya akan selalu dikenali.

"Berhenti memotret !! Aku bilang berhenti !!!" Teriak Da Eun

"Hey nona apa kau pacaran dengan Sehun EXO?" tanya gadis itu sinis.

"Sehun? haha apa kau bercanda? dia bukan Shaun atau apalah. Dia...dia sepupu ku. Lagipula aku tidak mengenal Shaun EXO" Da Eun berbohong, dia tidak tahu harus menganggap 'Tuan Pelupa' sebagai siapanya karena mereka baru saja bertemu kemarin malam.

"Sehun bukan Shaun" gadis itu berusaha meluruskan

"Ah iya Sehun. Sekarang aku mohon kalian pergi, mungkin sepupuku memiliki wajah yang mirip dengan Sehun kalian itu."

Semua orang langsung membubarkan diri setelah mendengar penjelasan Da Eun. Sementara itu Sehun hanya bengong karena tidak mengerti percakapan antara Da Eun dan orang-orang itu yang bicara bahasa mandarin.

                       *****

     Da Eun merasa lega karena akhirnya dia bisa terbebas dari tatapan orang-orang yang melihat mereka. Baru kali ini dia menjadi pusat perhatian, dan ini terjadi karena Sehun bersamanya.

Di depan sebuah gerbang, tiba-tiba Da Eun berhenti. Dia selalu memandangi gerbang ini yang ternyata adalah sebuah universitas. Sehun merasa bingung kenapa gadis itu berhenti di sini.

"Kenapa kita berhenti?"

"Ini adalah universitas terbaik di kota ini dan kebetulan dekat dengan tempat tinggalku. Aku selalu beharap bisa kuliah di sana."

"Lalu kenapa tidak mendaftar?"

"Yaaahh...masalah klasik. Aku tidak punya cukup uang. Padahal aku ingin sekali seperti para mahasiswa itu."

Sehun mengerti, Da Eun ingin sekali kuliah di universitas itu. Ia merasa kasihan pada gadis yang telah menolongnya, jika saja ia punya uang pasti Sehun akan menanggung semua biayanya. Jangankan membiayai pendidikan orang lain, yang harus dia lakukan saat ini adalah mengingat siapa dirinya.

             Mereka kembali ke kedai Daehan, melewati gang sekitar pemukiman yang sepi. Ada perasaan canggung saat melewati jalan ini karena Daeun hanya berdua dengan Sehun dan tidak ada siapa-siapa lagi. Daeun merasa seperti sepasang kekasih yang baru saja pulang kencan, padahal dia saja baru mengenal pria ini. Ditambah Da Eun baru menyadari betapa tampannya Sehun dan mulai terpesona akan ketampanan yang dimiliki Sehun. 'Betapa bodohnya kau Kim Da Eun baru menyadari pesona Oh Sehun'.

"Kim Da Eun"

"Ah...ya?"

Suara itu memecah keheningan di antara mereka. Bukannya mencairkan suasana, Da Eun malah terlihat semakin canggung.

"Terimakasih"

"Terimakasih untuk apa?" tanya Da Eun bingung

"Terimakasih untuk semuanya, kau dan kakakmu begitu baik padaku. Padahal aku ini orang asing"

"Aku akan membantumu sampai kau mengingat semuanya. Tapi boleh aku minta sesuatu?"

"Katakanlah"

"Aku harus memanggilmu apa?"

Sehun tampak berpikir sejenak, dia benar-benar bingung dan tidak tahu harus dipanggil apa. Da Eun memperhatikan Sehun yang sedang berpikir, dia ragu pada Sehun yang ingatannya buruk saat ini.

"Wu Shixun"

"Waw..apa itu namamu? dari mana kau dapat nama itu?"

"Entahlah tiba-tiba saja nama itu terlintas di pikiranku"

Wu ShiXun...Wu Shi Xun, Sehun terus bergumam dan berusaha mengingat sesuatu. Dia seperti pernah mendengar nama itu, tapi dimana? dan sejak kapan ia mendengar nama Wu ShiXun yang terasa tidak asing baginya.

                        *****

      Sementara itu suasana di hotel tempat member EXO menginap masih sama seperti kemarin malam, mereka masih mengkhawatirkan keberadaan Sehun.

drrrttt...drtttt...

D.O merasakan handphone nya bergetar, seseorang menelpon dan langsung di angkat olehnya. Betapa terkejutnya ternyata yang menelpon adalah.......

"Luhan hyung!!" ucap D.O saking terkejutnya semua member langsung menghampiri D.O

"Keraskan speakernya!!" Kai menyuruh hyungnya itu agar semua member dapat mendengar suara Luhan.

Mereka merindukan sosok pria Beijing itu, sosok yang pernah menjadi bagian dari mereka namun saat ini lebih memilih jalannya sendiri. Walaupun bukan bagian dari EXO, tapi Luhan selalu menghubungi saudara-saudaranya 'EXO' jika ia tidak sibuk.

"Aku dengar kalian ada di Beijing?" tanya Luhan dari telepon itu.

"Kami ada di Beijing hyung. Lama tidak mendengar suaramu" sahut D.O

"Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan"

"Apa itu hyung?"

Semua member memasang tampang serius mendengar percakapan D.O dan Luhan di telepon.

"Dimana Sehunnie? aku berusaha menghubunginya tapi nomornya tidak aktif"

"Sehun..Sehun..." D.O tampak ragu memberitahu jika Sehun...

"Sehun hilang" Tiba-tiba Kai langsung mengambil alih telepon.

"Mwo?? Sehunnie hilang?!"


To be continued........