Jumat, 15 Januari 2016

Membangun Demokrasi di Sekolah

   
   Demokrasi adalah ideologi bangsa kita Indonesia, dan dalam penerapan sistem demokrasi kita tidak hanya di tuntut untuk negara saja, tetapi juga berdemokrasi dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sekolah merupakan tempat kedua setelah rumah sebagai tempat yang perlu untuk ditanamkannya sistem demokrasi di dalamnya. Mendidik anak-anak bangsa akan melahirkan calon-calon pemimpin bangsa di masa depan, itulah alasannya mengapa perlu diwujudkan kehidupan yang demokratis. Diperlukan upaya agar dunia pendidikan mampu menaburkan benih-benih demokrasi kepada peserta didik dan melahirkan demokrat-demokrat yang ulung, cerdas, dan andal.  Beratnya beban kurikulum yang harus dituntaskan telah membuat proses belajar mengajar menjadi kehilangan ruang berdiskusi, berdialog dan berdebat, guru menjadi satu-satunya sumber belajar. Akibatnya setelah lulus mereka menjadi asing di tengah-tengah rakyak.

1. Bagaimana Cara Membangun Demokrasi di Sekolah?

a. Proses Belajar Mengajar

Dalam proses belajar mengajar dapat diterapkan pelaksanaan demokrasi. Misalnya, tanya jawab dan diskusi kelompok. Siswa dapat menyampaikan pendapat dan alasan tentang pelajaran yang sedang dibahas kepada guru. Guru pun harus bersikap demokratis dengan tidak memaksakan pendapatnya.

b. Pemilihan Ketua OSIS

Dalam penerapan budaya demokrasi pada saat pemilihan ketua OSIS siswa mampu merasakan langsung penerapan budaya demokrasi dan makna demokrasi. Dalam hal ini, siswa dapat memahami hak politiknya di lingkungan sekolah, baik hak dipilih maupun hak untuk memilih. Selain itu, siswa mampu untuk melatih tanggung jawabnya dalam organisasi di lingkungan sekolah.

c. Musyawarah Kelas

Misalnya, penyusunan jadwal piket di kelas. Dalam prosesnya terdapat pengambilan keputusan yang merupakan salah satu dari penerapan budaya demokrasi. Selain penyusunan jadwal piket, pemilihan pengurus kelas, dan menyusun kegiatan kelas dapat dilakukan dengan musyarawah.

d. Melalui mata pelajaran

        Nilai-nilai demokrasi dapat disisipkan dalam kegiatan KBM misalnya pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan juga tidak menutup kemungkinan menanamkan materi demokrasi pada mata pelajaran yang lain. Contohnya, SAINS dengan memberikan pegetahuan berbasis lingkungan, sehingga tertanam sikap kecintaan terhadap alam.

2. Contoh demokrasi di sekolah 

           Apabila di sekolah sudah mampu mewujudkan kehidupan yang demokratis, maka akan di iringi dengan terbentuknya Negara demokratis.   Seperti apa demokrasi dalam lingkungan sekolah ?

1. Pemilihan organisasi sekolah dan kelas dengan musyawarah

2. Pembagian tugas piket yang merata

3. Interaksi dan komunikasi yang lancar antara guru, siswa, dan orang di lingkungan sekolah

4. Pelaksanaan upacara dengan bergantian

5. Menghadiri acara yang diadakan sekolah

6. Ikut berpartispasi dalam OSIS

7. Ikut serta dalam kegiatan politik di sekolah seperti pemilihan ketua OSIS, ketua kelas, maupun kegiatan yang lain yang relevan.

8. Memberikan usul, saran, dan pesan kepada pihak sekolah

9. Menulis artikel, pendapat, opini di majalah dinding.

10. Hadir disekolah tepat waktu

11. Membayar SPP atau iuran wajib skolah

12. Saling menghargai pendapat orang lain.

3. Tujuan Pelaksanaan Demokrasi di Sekolah

       Tujuannya yaitu mendidik anak-anak dan mengantarkan mereka menuju fase kedewasaan, agar mereka mandiri baik secara psikologis, biologis, maupun sosial. Dalam pendidikan demokrasi menekankan pada pengembangan ketrampilan intelektual, ketrampilan pribadi dan sosial.  Demokrasi di sekolah dapat membawa semangat demokrasi tersebut dalam perencanaan, pengelolaan dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan di sekolah sesuai dengan nilai-nilai Demokrasi Pancasila.

                        

Rangkuman by. @sesehuhun


Tidak ada komentar:

Posting Komentar