Kamis, 21 Januari 2016

[FanFiction] Amnesia ~ Chapter 1







Title : Amnesia - Chapter 1
Cast : - Oh Sehun
- Kim Daeun (OC)
- Kim Daehan (OC)
Support cast : All member EXO, Cho Hae Rin (OC)
Genre : Life
Rating : PG
Length : Short Story
Author : sesehuhun
"Cerita murni dari otak author yang tbtb mendapat sebuah ilham untuk menulis ff. "
====================================================
     Karma.......mungkin itulah yang dialami Oh Sehun.
     
~ Amnesia ~

      Orang-orang di luar sana tidak akan tahu kehidupan asli para artis yang selalu dilihatnya lewat layar televisi. Di depan penonton mereka berusaha menjaga image, entah itu terlihat anggun dan manis atau menunjukkan sisi 'keren'nya. Begitupun yang dilakukan oleh salah satu member boyband Korea, dikenal karena imagenya yang cool dan selalu menunjukkan ekspresi dingin. Wajahnya yang tampan dan image cool yang dimilikinya tak ayal jika dia memiliki banyak fans, terutama fangirl. Orang itu adalah Oh Sehun, member termuda di EXO. Mereka mengenal Sehun sebagai pribadi yang  jarang tersenyum dan jutek, namun kejadian siang itu membuktikan sifat aslinya.

Saat itu Sehun dan member EXO yang lain baru saja mendarat di Incheon Airport. Saat melewati kerumunan fans, ada seorang gadis yang memberi sebuah hadiah. Lantas Sehun langsung berhenti sejenak untuk mengambil hadiah itu.

"Oppa, bisa berikan ini untuk Lay~gege? maaf aku lancang menyuruhmu tapi cuma kamu yang lewat di dekatku. Aku mohon, Lay~gege sedang ada di Tiongkok jadi aku nitip padamu ya?" ucap gadis itu seraya menyodorkan hadiah itu pada Sehun. Raut wajah Sehun berubah kecewa, dia pikir itu hadiah untuknya.

"Kau menyuruhku? kenapa kau memberikan hadiah pada orang 'pikun' itu? dia tidak akan mengingat nama orang yang memberinya hadiah. Kenapa kau tidak terbang langsung ke Tiongkok untuk menemui gege pikun mu itu?!"  sahut Sehun ketus.

"Kenapa kamu mengatai hyungmu pikun? ucapanmu membuatku sakit hati oppa!! aku baru tahu sifat aslimu seperti ini."

Sehun menjatuhkan hadiah dari gadis itu, lalu pergi begitu saja tanpa merasa bersalah sama sekali. Dia tidak sadar, banyak orang yang mengabadikan segala gerak-gerik Sehun di bandara.

"Awas saja, akan kebalas kau nanti Oh Sehun!! Aku tidak terima Lay~gege kau hina seperti itu" Gadis itu menatap geram Sehun yang sudah berlalu di hadapannya.
                      
                                                      *****
     Malam itu EXO sedang bebas dari jadwal manggung mereka, Sehun memilih menghabiskan waktu istirahatnya dengan minum di kedai langganannya sewaktu SMA. Kedai di pinggir jalan ini selalu ramai pembeli.

"Dulu kau selalu memasan bubble tea, sekarang kau minum minuman orang dewasa" Seorang pria berusia 2 tahun lebih tua mengampiri Sehun.

"Jangan sebut minuman itu, itu membuatku mengingat seseorang. Lagipula aku sudah dewasa, usiaku 22 tahun sekarang"

"Cih...bagaimana pun kau tetap bocah tengil yang selalu jadi langganan nomor 1 di kedai ibuku"

Sehun hanya tertawa garing menanggapinya, ia langsung teringat masa lalunya setiap pulang sekolah, Sehun selalu mampir kesini untuk membeli bubble tea. Sehun meneguk segelas kecil soju, meletakan kembali gelas kecil itu meja. Dia teringat sesuatu, kejadian tadi siang dimana ia berkata buruk pada seorang gadis yang merupakan fans dari Lay. Dia juga merasa bersalah mengatai Lay dengan sebutan "orang pikun".

"Oh ya sepertinya kau jadi perbincangan panas saat ini"

"Perbincangan panas?" tanya Sehun terheran-heran karena pria pemilik kedai ini tiba-tiba berbicara seperti itu.

"Lihat saja berita di tv. Mereka bilang saat di Incheon Airport kau membentak seorang gadis dari fansnya Lay dan kau juga mengatai hyungmu sendiri pikun. Ya ampun Oh Sehun!! kau bisa di bash habis-habisan oleh netter"

Sehun shock melihat dirinya sedang berbicara kasar pada gadis itu. Oh fuck!! betapa bodohnya kau Oh Sehun!!. Sehun mengutuk dirinya sendiri, dia baru sadar pasti segala tindakan baik atau buruk dirinya akan selalu terekam kamera.

ddrrttt....drrtttt..

Tiba-tiba hadphonenya bergetar, Sehun langsung mengangkat pangilan dari nomor yang tidak dikenal.

"Halo?"
"Aku Cho Hae Rin, aku pun tidak tahu kenapa artis terkenal seperti Oh Sehun begitu kasar padaku.Bagiku tidak masalah dia membuat hatiku sakit, tapi aku mohon jangan pernah sakiti perasaan Lay. Lay juga bagian dari EXO sama sepertimu.  Apa kau kekurangan cinta dari para penggemarmu? apa karena tidak ada yang memberimu hadiah? mungkin setelah ini aku akan memberimu kejutan. Tunggu saja Oh Sehun"

Sehun lagi-lagi terkejut karena yang menelponnya adalah gadis yang bertemu dengannya siang tadi. Dia bingung bagaimana gadis itu tahu nomor ponselnya. Gadis itu mengakhiri panggilannya. Hanya ada sebuah pesan terakhir yang diingatnya, yaitu gadis yang bernama Cho Hae Rin akan memberinya kejutan.

"Menurutku gadis itu sasaeng fans"

"Entahlah hyung, masa bodoh!! aku tidak peduli"

                                                 *****
      Sudah seminggu sejak kejadian itu, kehidupan Sehun kembali normal. Walaupun selama seminggu itu ada yang menerornya setiap kali Sehun sedang keluar sendiri. Mulai dari pembalut wanita beserta darah haid yang pernah di terima Sehun sepulang manggung, hingga boneka voodoo ada di dalam mobil van mereka. Sehun sudah melaporkan hal ini, namun tidak ada hasil karena pelaku sulit di ketahui identitasnya. Sebenarnya Sehun menaruh curiga bahwa yang menerornya adalah Cho Hae Rin, namun dia tetap tidak memberitahu itu pada member yang lain.

Pagi ini EXO ada jadwal di Tiongkok, tepatnya di kota Beijing selama seminggu. Sehun sedang membenahi barang bawaannya, di kamar itu juga ada Suho dan Lay. Padahal baru saja kemarin Lay mendarat di Korea, tapi pagi ini dia harus kembali lagi ke Tiongkok, namun kali ini bersama member EXO yang lain.

"Apa kalian melihat sapu tanganku?" tanya Sehun pada kedua hyungnya. Suho hanya menggeleng pertanda tidak tahu.

"Sapu tangan warna ungu?"

"Iya ungu. Apa kau melihatnya Lay~hyung?"

"Tadi sapu tangan ungu itu ada di meja. Benda itu sudah terlihat jelek jadi aku menggunakannya sebagai kain lap untuk membersihkan tumpahan kopi"

"A..apa??!"

"Memang ada apa dengan sapu tangan itu?" tanya Lay polos

"Apa hyung lupa? itu sapu tangan dari Luhan hyung untukku!!! Dan sekarang kau menggunakannya sebagai kain lap?!!"

"Maafkan aku, aku lupa akan hal itu" ucap Lay, dia merasa bersalah telah memperlakukan barang berharga milik Sehun sebagai kain lap.

"Kau memang selalu lupa hyung!! Itulah penyakitmu...Kau ini Pikun!!! Kenapa tidak amnesia saja sekalian?!!" Bentak Sehun. Dia benar-benar diluar kendali, bahkan Sehun tidak memperdulikan perasaan Lay yang di bentak olehnya. Dengan perasaan marah, Sehun pergi meninggalkan kamar itu untuk mencari sapu tangan kesayangannya.

Seperti ada petir yang menyambar, Lay merasakan hal itu. Hatinya sakit karena Sehun sudah kurang ajar membentak dan mengatainya kasar. Namun Lay berusaha untuk tidak memasukan omongan Sehun yang menyakitkan ini. Suho berusaha menenangkan Lay, sebagai leader dia tidak mau anggota EXO saling menyakiti perasaan masing-masing.

"Maafkan ucapan Sehun, sebagai magnae dia harus diajarkan sopan santun terhadap yang lebih tua" Ucap Suho seraya menepuk pundak Lay.

"Tidak masalah, lagipula ini salahku telah membuatnya marah."

                                                  *****
         Di dalam pesawat Sehun sama sekali tidak mau bicara dengan hyungnya yang satu itu, padahal Lay sudah berkali-kali minta maaf dan akan menggantinya dengan yang baru. Namun Sehun tetap saja mengabaikan Lay yang berusaha membujuknya agar tidak marah.

"Dia masih marah" Ucap Lay. Napasnya terasa berat, dia merasa ingin menyerah saat ini. Suho yang duduk di samping Lay kembali menyemangatinya, dia tahu cuma Lay yang bisa mengatasi sifat Sehun yang kekanak-kanakan itu.

Sementara itu Sehun sedang mendengarkan musik dengan earphonenya, menyandarkan kepalanya pada sandaran empuk sekedar melepas kepenatannya. Namun istirahatnya terganggu karena dua orang yang duduk di belakangnya begitu berisik. Tak hanya berisik bahkan salah satu dari mereka sampai menendang tempat duduknya. Saat Sehun melepas earphonenya, dia bisa mendengar percakapan dua orang yang sangat berisik itu.

"Kau masih percaya karma kan?" Tanya seorang pria berparas imut, yang tidak lain tidak bukan adalah Byun Baekhyun.

"Tentu saja aku masih percaya.Dulu aku pernah meledek Kris hyung tampan, dan lihat sekarang aku tertular oleh ketampanannya haha" Sahut teman jangkung bersuara berat itu 'Park Chanyeol'

"Aku tidak  bercanda Chan-idiot!!! Jujur aku mengkhawatirkan magnae kita"

"Maksudmu Sehunnie?"

"Hmppp..Aku takut dia kena karma karena ucapannya terhadap Lay hyung"

"Dia menghina hyungnya dengan sebutan 'orang pikun', menurutmu apa dia akan tertular pikun juga?"

Chanyeol berpikir sejenak, pandangannya menatap ke atas dengan mulutnya yang terbuka lebar. Ekspresinya benar-benar terlihat idiot, namun dengan wajah yang tampan. Ternyata pertanyaan Chanyeol tak digubris oleh Baekhyun, karena pria imut itu malah tertidur pulas.

Sehun sempat kepikiran omongan kedua hyungnya yang berisik itu. Ada rasa takut di dalam diri Sehun, dia takut menjadi pelupa seperti Lay.Tapi Sehun berusaha tidak peduli dan kembali mendengarkan musik yang sempat tertunda tadi. Dia hanya menganggap kalau Baekhyun dan Chanyeol hanya menakut-nakutinya dengan semua omong kosong itu.

To Be Continued............
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar